Selasa, 11 Agustus 2015

Manajemen Risiko Keuangan

Manajemen risiko (risk management) menjadi kebutuhan yang strategis dan menentukan perbaikan kinerja dari organisasi. Pada suatu ras bangsa (Cina), karakter tulisan risiko berarti pula peluang. Risiko yang dikelola dengan optimal bahkan memunculkan berbagai peluang bagi organisasi yang bersangkutan. Manajemen risiko diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya terbatas yang dimiliki organisasi. Pengalokasian sumber daya didasarkan pada prioritas risiko yang dimulai dari risiko skala tertinggi. Demikian pula, manajemen risiko yang ada perlu dievaluasi secara periodik melalui aktifitas pengendalian (internal control).
Manajemen risiko pada organisasi swasta berkembang lebih pesat dibandingkan organisasi publik (instansi Pemerintah). Fenomena ini dinilai lumrah mengingat sektor swasta memiliki ukuran-ukuran yang jelas bagi berhasil atau gagalnya organisasi. Sedangkan organisasi publik banyak berlindung pada faktor-faktor yang tidak dapat dikuantifisir. Namun, dorongan bagi sektor publik untuk melakukan manajemen risiko dalam aktivitasnya semakin meningkat, dan Departemen Keuangan meresponnya dengan menugaskan Inspektorat Jenderal sebagai compliance office for risk management.
Istilah (risk) risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:
1.        Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).
Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam halchance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.
2.        Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian)
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
3.        Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian)
Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertaintymerupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.
4.        Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan)
Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.
5.        Risk is the probability of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcomeberbeda dengan outcome yang diharapkan)
Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilitas dari suatu kejadian tunggal, tetapi probabilitas dari beberapa outcomeyang berbeda dari yang diharapkan.
Dari berbagai definisi diatas, risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain, kemungkinan itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian.
Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan dikarenakan
1)        Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan.
2)        Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang dihadapi secara aktif.
Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensial resiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan :
1)        Manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspetasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang stabil dapat meminimalkan kejutan laba, sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan resiko gagal bayar dan kebangkrutan atau resiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran jasa utang kontraktual.
2)        Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada resiko bisnisnya yang utama. Dengan demikian, suatu perusahaan manufaktur dapat melakukan lindung nilai resiko suku bunga dan mata uang dan berkonsentrasi pada prosuksi dan pemasaran.
3)        Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki toleransi resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi.
Produk derivative juga memungkinkan dana pensiun yang dikelolah pemberi kerja memperoleh imbalan yang lebih tinggi dengan memberi kesempatan untuk berinvestasi dalam instrumen tertentu tanpa harus membeli atau menjual instrument terkait secara nyata.
Akhirnya, karena kerugian yang ditimbulkan oleh resiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi resiko yang dihadapi oleh konsumen.

Soal:
1.      Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut, kecuali
a.       Risk is the chance of loss
b.      Risk is the possibility of loss
c.       Risk is certainty
d.      Risk is the dispersion of actual from expected results
2.      Risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata disebut
a.       Risk is the chance of loss
b.      Risk is the possibility of loss
c.       Risk is uncertainty
d.      Risk is the dispersion of actual from expected results
3.      Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan dikarenakan
a.       Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan.
b.      Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang dihadapi secara aktif.
c.       Jawaban a dan b benar
d.      Jawaban a dan b salah 
4.      Penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan adalah
a.       Subjective uncertainty
b.      Objective uncertainty
c.       Chance of loss
d.      Semua jawaban salah
5.      Manajemen potensial resiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan, yaitu
a.       Manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspetasi arus kas perusahaan
b.      Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada resiko bisnisnya yang utama
c.       Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur
d.      Semua jawaban benar

Sumber:
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2010. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 2. Jakarta : Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar