Selasa, 11 Agustus 2015

Pelaporan dan Pengungkapan

Perkembangan Pengungkapan
Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas diantara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Perancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktifitas perusahaan.

Pengungkapan Sukarela
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FSAB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.
Sejumlah aturan, akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manajer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan cara yang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.

Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:
1.      Pengungkapan informasi yang melihat masa depan “informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup:
a.       Ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal dan pos keuangan lainnya.
b.      Informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal dan proyeksi jumlah.
c.       Laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
2.      Pengungkapan Segmen
Permintaan investor dan analisis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalma bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
3.      Laporan Arus Kas dan Arus Dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4.      Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis dan masyarakat umum.
5.      Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan.
Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti:
a.       Penyajian ulang untuk kenyamanan informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestik.
b.      Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut kelompok kedua standar akuntansi.
c.       Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kedua standar akuntansi dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.

Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan diantara pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi serta peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.

Pengungkapan Dan Pelaporan Bisnis Melalui Intern
World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Languange – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. bahasa komputer ini dibangun ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.

Pengungkapan Laporan Tahunan Di Negara-negara Pasar Berkembang
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.

Sumber:

Soal dan Jawaban
1.      Kepanjangan dari FASB adalah... Jawaban: A
a.       Financial Accounting Standard Board
b.      Finance Accounting Standard Board
c.       Financial Account Standard Board
d.      Financial Account Standard Basic
2.      Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FSAB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan... Jawaban: C
a.       Pengungkapan laporan tahunan di negara-negara pasar berkembang
b.      Pengungkapan tata kelola perusahaan
c.       Pengungkapan sukarela
d.      Semua Salah
3.      Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Languange – XBRL) merupakan tahap awal revolusi ... Jawaban: D
a.       Pelaporan bisnis
b.      Pelaporan ekonomi
c.       Pelaporan akuntansi
d.      Pelaporan keuangan
4.      Pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun? Jawaban: A
a.       1997
b.      1998
c.       1999
d.      2000
5.      Pengungkapan informasi yang melihat masa depan “informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup... Jawaban: D
a.       Ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal dan pos keuangan lainnya.
b.      Informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal dan proyeksi jumlah.
c.       Laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
d.      Semua Benar

HARMONISASI AKUNTANSI DAN BADAN INTERNASIONAL



Harmonisasi Akuntansi Internasional
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi:
1.      Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.      Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.      Standar audit Survei Harmonisasi Nasional
Keuntungan Harmonisasi Internasional:
1.      Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2.      Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3.      Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merge dan akuisisi.
4.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktifitas pembuatan standar pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.

Kritik Atas Standar Internasional
Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, sosial dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar. 
Rekonsiliasi dan pengakuan bersama dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
1.      Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2.      Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik”/resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari:
1.      Perjanjian internasional atau politis
2.      Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara profesional)
3.      Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional

Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
6 organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1.      Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2.      Komisi Uni Eropa (EU)
3.      Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4.      Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5.      Kelompok Kerja Ahli Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standard of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development – UNCTAD)
6.      Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Kelompok Kerja – OEDC)

Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di 9 negara.
Tujuan IASB:
1.      Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2.      Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar akuntansi internasional serta pelaporan keuangan internasional ke arah solusi berkualitas tinggi.

Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS. Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari:
-          Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mengandung informasi berkualitas tinggi
-          Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
-          Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
-          Meningkatkan investasi

Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi internasional untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi internasional tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenajan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita menentukan mana saja yang harus diadopsi, sesuai dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK No. 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi, dalam pernyataannya bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di negara lain. Perusahaan asing akan kesulitan untuk menerjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di negara lain, juga cukup kesulitan untuk membandingkan laporan keuangans sesuai standar di negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia dan aliran modal akan berkurang dan tidak mendunia.

Sumber:

Soal dan Jawaban
1.      Melalui ..., perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan negara dimana laporan keuangan dilaporkan. Jawaban: A
a.       Rekonsiliasi
b.      Afiliasi
c.       Standardisasi
d.      Semua Salah
2.      Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari... Jawaban: D
a.       Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mengandung informasi berkualitas tinggi
b.      Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
c.       Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
d.      Mengurangi investasi
3.      6 organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional... Jawaban: A
a.       Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
b.      Komisi Uni Eropa (EU)
c.       Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
d.      Semua Jawaban Benar
4.      Keuntungan Harmonisasi Internasional adalah sebagai berikut, kecuali... Jawaban: B
a.       Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
b.      Investor tidak dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
c.       Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merge dan akuisisi.
d.      Gagasan terbaik yang timbul dari aktifitas pembuatan standar pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
5.      Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari... Jawaban: D
a.       Perjanjian internasional atau politis
b.      Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara profesional)
c.       Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional

d.      Semua Benar

Manajemen Kas

        Manajemen  kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas (cash flow) untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta memanfaatkan idle cash dan perencanaan cash.  Manajer keuangan harus mampu mengelola uang yang masuk ke perusahaan dan uang yang dikeluarkan.  Dalam praktiknya selama perusahaan beroperasi terdapat dua macam aliran kas. Pertama aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow). Aliran kas masuk merupakan uang kas yang masuk ke perusahaan (penerimaan uang), misalnya perolehan pendapatan baik berupa hasil penjualan atau laba perusahaan. Uang kas masuk dapat pula diperoleh dari bunga yang diperoleh dari hasil investasi atau pendapatan diluar usaha serta dapat diperoleh dari pinjaman pihak lain( bank) ataupun dana hibah. Adapun aliran kas keluar merupakan uang yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan seperti untuk membeli bahan baku, membayar gaji, upah, pajak, atau biaya operasional lainnya. Uang keluar dapat berupa sejumlah uang yang digunakan untuk melakukan investasi baik yang berkaitan dengan bidang usaha maupun tidak. 
Dikarenakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar ini akan terus menerus terjadi sepanjang perusahaan beroperasi, maka pihak manajemen perlu mengaturnya. Hal-hal yang perlu diatur misalnya agar jumlah yang masuk selalu lebih besar daripada uang keluar. Dengan demikian, keseimbangan cash flow perusahaan dapat terjamin.
Uang kas janganlah terlalu kecil ataupun terlalu besar daripada pengeluaran kas yang dibutuhkan. Apabila jumlah kas terlalu kecil akan berbahaya bagi perusahaan, karena akan mengakibatkan hambatan bagi pengeluaran untuk berbagai pembayaran perusahaan. DAmpak kekurangan kas ini cukup besar, misalnya menyangkut kepercayaan pelanggan kepada kita, apabila perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya. Kemudian dampak lain kemungkinan biaya-biaya yang sudah menjadi beban perusahaan. Kekurangan kas dapat juga menghambat operasi perusahaan karena tidak mampu mmbeli bahan baku atau membayar gaji pegawai.
Sebaliknya apabila uang kas terlalu besar, daripada pengeluaran kas yang dibutuhkan juga kurang baik. Artinya, kemungkinan ada uang menganggur alias tidak memberikan penghasilan kepada perusahaan. Jadi, arus kas perlu diatur atau dikelola sedemikian rupa agar uang kas jangan terlalu kecil dan jangan pula terlalu berlebihan. 
Sementara itu pengertian idle cash atau uang menganggur adalah sejumlah dana yang tidak atau belum dimanfaatkan. Tentunya manajer perusahaan harus mampu untuk memanfaatkan dana yang menganggur untuk diinvestasikan ke berbagai investasi yang dianggap menguntungkan. 
Kebutuhan kas perlu direncanakan sebaik mungkin , baik kas keluar dan kas masuk . Kebutuhan kas ini perlu dibuatkan secara detail dalam anggaran kas. Hal-hal yang menjadi pokok perhatian di dalam penyusunan anggaran kas, adalah harus memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1.      Penerimaan kas
2.      Pengeluaran kas
3.      Perubahan kas bersih dalam periode bersangkutan
4.      Kebutuhan kas baru

ARTI PENTING KAS
Berikut pendapat beberapa ahli yang mengemukakan tentang arti nilai penting kas atau yang berhubungan dengan kas yakni:
§   J. Fred Weston mengatakan bahwa fungsi manajemen kas adalah analisis invetasi dalam kas dan surat berharga, tingkat efisiensi pengumpulan kas,  dan system pembayaran.
Pengertian ini lebih menekankan pentingnya perencanaan kas yang sistematis terutama yang berkaitan dengan pengembangan jumlah uang, sehingga menjadi lebih bernilai. Kemudian perencanaan lebih menekankan kepada sasaran pengumpulan dan penggunaan uang kas yang lebih efisien, sehingga penggunaan uang kas yang tidak perlu dapat diminimalkan.  
§   John Maynard Keynes mengatakan ada tiga alasan untuk menyimpan uang kas yaitu:
1.      Motif transaksi
Motif transaksi artinya uang kas digunakan untuk melakukan pembelian dan pembayaran., seperti pembelian barang atau jasa, pembayaran gaji, upah utang dan pembayaran lainnya. 
2.      Motif spekulasi
Motif spekulasi, artinya uang kas digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul diwaktu yang akandatang, seperti turunnya harga bahan baku secara tiba-tiba akan menguntungkan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan akan memiliki kesempatan untuk membeli dengan uang kas yang dimilikinya dan menjualnya pada saat harganya naik.
3.      Motif berjaga-jaga
Motif berjaga-jaga, artinya uang kas digunakan untk berjaga-jaga sewaktu dibutuhkan untuk keperluan yang tidak terduga. Misalnya pada saat mengalami kerugian tertentu dan harus menutupi kerugian tersebut sesegera mungkin.
Pengertian diatas lebih diarahkan alasan mengapa perlu memegang atau menyimpan uang kas. Artinya ada alasan tertentu seseorang atau perusahaan untuk menahan uang kas, sesuai dengan tujuan atau alasan masing-masing. 

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA KAS
Berubahnya kas yang terjadi dalam suatu periode maka berubah pula jumlah kas dari waktu ke waktu. Perubahan ini dimulai dari adanya perolehan kas dari berbagai sumber yang dimilliki. Kemudian perubahan juga terjadi dalam penggunaan uang kas untuk berbagai kegiatan perusahaan. Perubahan ini terkadang menyebabkan terjadinya kekurangan uang kas, sehingga perusahaan harus segera mencari tambahan kas untuk menutupi kekurangan tersebut. Begitu pula bila terjadi kelebihan uang kas,  sehingga pihak manajemen harus segera menggunakannya secara optimal agar tidak ada kas yang menganggur. 
Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang memengaruhi jumlah uang kas,  yaitu: 
1.      Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa. Artinya apabila perusahaan melakukan penjualan barang, baik secara tunai maupun kredit. Bila secara tunai maka otomatis akan langsung berpengaruh terhadap kas, sedangkan apabila secara kredit atau angsuran, maka perubahan ini akan terjadi untuk beberapa saat kedepan. Perubahan tentu akan menyebabkan uang kas bertambah.
2.      Adanya pembelian barang dan jasa, artinya perusahaan membeli sejumlah barang, baik bahan baku, bahan tambahan atau barang keperluan lainnya, yang tentunya akan menyebabkan berkurangnya jumlaeh uang kas.   
3.      Adanya pembayaran biaya-biaya operasional. Dalam hal ini perusahaan mengeluarkan sejumlah biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan untu membiayai aktivitas perusahaan, seperti mambayar gaji, upah, telepon, listrik, pajak, biaya pemeliharaan yang tentunya kan mengakibatkan berkurangnya uang kas. 
4.      Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman. Artinya, jika dalam memperoleh sumber dana perusahaan melakukan pinjaman ke bank atau ke lembaga lain, maka perusahaan tentu akan membayar cicilan pinjaman tersebut, selama beberapa waktu. Hal ini tentu akan mengakibatkan berkurangnya uang kas. 
5.      Adanya pengeluaran untuk investasi. Hal ini dilakukan bila perusahaan hendak melakukan penambahan kapasitas produksi seperti pembelian mesin-mesin baru, atau pembangunan gedung atau pabrik baru. Hal lain dapat juga terjadi bila perusahaan hendak melakukan ekspansi ke bidang usaha lainnya. 
6.      Adanya penerimaan dari pendapatan, baik yang berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan maupun pendapatan yang tidak langsung. Jelas bahwa pendapatan ini akan mempengeruhi jumlah uang kas. 
7.      Adanya penerimaan dari pinjaman. Dalam hal ini perusahaan memperoleh sejumlah uang dari lembaga peminjam, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Pinjaman ini akan menambah jumlah uang kas dalam periode tertentu.
Disamping faktor-faktor yang dapat memengaruhi uang kas, berikut terdapat pula faktor-faktor yang tidak memengaruhi perubahan jumlah uang, yaitu:
1.      Adanya penghapusan dan pengurangan nilai buku dari aktiva.
2.      Penghentian penggunaan aktiva yang sudah habis umur ekonomisnya (disusut) dan tidak dapat dipakai lagi.
3.      Adanya pembebanan terhadap aktiva tetap seperti depresiasi, omortisasi san deplesi (karena biaya ini tidak memerlukan pengeluaran kas)
4.      Adanya pengakuan kerugiaan piutang dan penghapusan piutang karena sudah tidak dapat ditagih lagi.
5.      Adanya pembayaran deviden dalam bentuk saham (stock deviden).
6.      Adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva yang dimiliki.
Terhadap semua transaksi yang tidak memengaruhi kas, maka perlu dibuat jurnal penyesuaiannya. 

SUMBER PENERIMAAN KAS
Sumber penerimaan kas dapat dapat dipenuhi dari berbagai sumber yang ada. Dengan demikian untuk memilih salah satu atau lebih smber yang ada, manajemen harus menetapkan criteria tertentu, terutama yang berkaitan dengan untung ruginya menggunakan sumber penerimaan kas yang dipilih. Oleh karena itu, pihak manajemen terutama seorang manajer keuangan bertugas untuk mencari sumber kas agar kebutuhan kas segera terpenuhi.
Berikut ini beberapa sumber kas yang dapat dipenuhi di luar dari pinjaman yang disediakan kreditor yaitu:
1.      Penjualan barang secara tunai. Artinya perusahaan menjual produknya baik berupa barang maupun jasa dengan pembayaran secara tunai, sehingga menghasilkan uang kas. 
2.      Pembayaran piutang oleh pelanggan. Dalam hal ini perusahaan harus berupaya untuk mengintensifkan pembayaran piutang dari pelanggan terutama piutang yang sudah jatuh tempo, jangan sampai pelanggan menunggak, sehingga menghambat penerimaan kas. 
3.      Hasil penjualan aktiva tetap. Kondisi seperti ini jarang terjadi kecuali perusahaan sedang benar-benar mengalami kesulitan. Kalaupun terjadi biasanya aktiva tetap yang dijual diprioritaskan aktiva tetap yang kurang atau sudah tidak produktiv lagi.
4.      Penjualan saham dalam bentuk kas. Artinya perusahaan mengeluarkan saham yang belum dijual kemudian dilepas ke pemegang saham dengan syarat pembayarannya dilakukan secara tunai. 
5.      Pengeluaran surat utang jangka pendek. Dalam hal ini perusahaan yang menerbitkan surat utang jangka pendek seperti wesel yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
6.      Pengeluaran surat utang jangka panjang. Artinya perusahaan menerbitkan surat utang yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun seperti obligasi. 
7.      Penerimaan dari sewa, sumber in diperoleh perusahaan dari hasil sewa terhadap aktiva yang dimiliki kepada pihak lain dalam waktu tertentu.
8.      Penerimaan dana sumbangan. Dalam praktiknya untuk perusahaan komersial penerimaan sumbangan jarang terjadi, namun untuk usaha sosial hal seperti ini sering terjadi.
9.      Pengembalian kelebihan pajak. Artinya adanya kelebihan pembayaran pajak pada masa lalu akibat salah perhitungan dan kemudian dikembalikan ke perusahaan.
10.  Dan bentuk pengembalian lainnya.
Semua penerimaan di atas jelas akan menambah jumlah uang kas perusahaan, sehingga perlu diintensifkan pencarian kas dari sumber-sumber diatas, dan kebutuhan uang kas segera dapat terpenuhi sesuai jadwal yang telah disusun. 

PENGGUNAAN KAS
Di samping sumber penerimaan kas, pihak manajemen juga harus menginventarisasi penggunaan kas untuk keperluan yang akan datang.  Keseimbangan penerimaan dan penggunaan harus benar-benar dikelola secara baik sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Sebaiknya penggunaan kas juga harus menggunakan skala prioritas sesuai dengan rencana yang telah di susun, sekalipun harus segera terpenuhi semuanya. Berikut in hal-hal yang menyebabkan kekurangannya uang kas perusahaan, yaitu:
1.      Pembelian barang secara tunai, artinya perusahaan membeli sejumlah barang baik barang dagangan untk perusahaan dagang maupun bahan baku (bahan mentah) untuk industri dimana pembayarannya dilakukan secara tunai (cash).
2.      Pembayaran biaya seperti gaji dan upah, merupakan pengeluaran untuk kegiatan rutin operasional perusahaan terhadap karyawannya, baik secara bulanan maupun secara mingguan.
3.      Pembayaran sewa, hal ini dilakukan apabila perusahaan melakukan penyewaan baik terhadap tanah, gedung, kendaraan, mesin-mesin, atau peralatan lainnya.
4.      Pembayaran asuransi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah dana untuk perlindungan usahanya dalam bentuk premi asuransi. 
5.      Pembayaran pajak, yaitu banyak yang hrus dibayar dan merupakan kewajiban perusahaan baik pajak pokok maupun pajak-pajak lainnya yang berkaitan dengan usaha perusahaan.
6.      Pembayaran iklan atau promosi lainnya, yaitu biaya ini dikeluarkan perusahaan dalam memproduksikan produk perusahaan agar masyarakat tertarik untuk membelinya.
7.      Pembayaran persekot artinya perusahaan membayar sejumlah uang muka baik terhadap pembelian barang atau pengerjaan suatu kegiatan perusahaan.
8.      Pembayaran angsuran pinjaman (pokok +bunga), hal ini dilakukan apabila perusahaan memiliki pinjaman terhadap pihak lain, misalnya bank. Biasanya pembayaran angsuran pinjaman dilakukan setiap bulan.
9.      Pembelian surat berharga jangka pendek (wesel), dalam hal ini perusahaan membeli surat berharga yang usianya tidak lebih dari satu tahun seperti wesel atau sertifikat deposito.
10.  Pembelian surat berharga jangka panjang, dalam hal ini surat berharga yang dibeli usianya lebih dari satu tahun baik berbentuk obligasi maupun saham.
11.  Penarikan kembali saham yang beredar, artinya perusahaan membeli saham mereka yang sudah dijual untuk maksud-maksud tertentu.
12.  Pengambilan kas oleh pemilik, dalam hal ini pemlik perusahaan mengambil sejumlah uang untuk keperluan tertentu.

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
Agar manajemen lebih memahami kondisi kas perusahaan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, maka harus dibuatkan laporan sumber dan penggunaan kas. Hal ini perlu dilakukan agar aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan kas dapat diketahui. Misalnya dai mana saja uang kas diperoleh dan digunakan untuk kegiatan apa saja uang kas tersebut. Biasanya laporan kas ini dibuat untuk satu periode tertentu.
Dalam praktiknya kegunaan laporan sumber dan penggunaan kas antara lain adalah untuk :
1.      Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan terhadap sumber-sumber kas.
2.      Untuk mengetahui ada tidaknya perubahaan penggunaan kas.
3.      Untuk mengetahui sebab-sebab perubahaan kas, baik berupa sumber maupun penggunaan kas.
4.      Untuk mengetahui apakah sumber dan penggunaan kas sudah dilakukan secara efektif dan efisien.
5.      Untuk mengetahui dan meramalkan kebutuhan di masa yang akan datang.
6.      Sebagai alat untuk perencanaan kas mendatang.
7.      Sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pinjamannya.

Soal:
1.      Uang kas digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul diwaktu yang akandatang disebut
a.       Manajemen kas
b.      Motif transaksi
c.       Motif spekulasi
d.      Motif berjaga-jaga
2.      Fungsi manajemen kas adalah analisis invetasi dalam kas dan surat berharga, tingkat efisiensi pengumpulan kas, dan sistem pembayaran pengertian menurut
a.       J. Fred Weston
b.      John Maynard Keynes
c.       Suhanadji dan Waspodo TS
d.      Semua jawaban salah
3.      Idle cash adalah
a.       Suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas
b.      Sejumlah dana yang tidak atau belum dimanfaatkan
c.       Uang kas yang masuk ke perusahaan
d.      Uang yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan
4.      Beberapa faktor yang memengaruhi jumlah uang kas yaitu
a.       Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa
b.      Adanya pembayaran biaya-biaya operasional
c.       Adanya penerimaan dari pinjaman
d.      Semua jawaban benar
5.      Faktor-faktor yang tidak memengaruhi perubahan jumlah uang, kecuali
a.       Adanya pembayaran deviden dalam bentuk saham (stock deviden)
b.      Penghentian penggunaan aktiva yang sudah habis umur ekonomisnya (disusut) dan tidak dapat dipakai lagi
c.       Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman
d.      Adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva yang dimiliki

Sumber:

Manajemen Kas

Manajemen  kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas (cash flow) untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta memanfaatkan idle cash dan perencanaan cash.  Manajer keuangan harus mampu mengelola uang yang masuk ke perusahaan dan uang yang dikeluarkan.  Dalam praktiknya selama perusahaan beroperasi terdapat dua macam aliran kas. Pertama aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow). Aliran kas masuk merupakan uang kas yang masuk ke perusahaan (penerimaan uang), misalnya perolehan pendapatan baik berupa hasil penjualan atau laba perusahaan. Uang kas masuk dapat pula diperoleh dari bunga yang diperoleh dari hasil investasi atau pendapatan diluar usaha serta dapat diperoleh dari pinjaman pihak lain( bank) ataupun dana hibah. Adapun aliran kas keluar merupakan uang yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan seperti untuk membeli bahan baku, membayar gaji, upah, pajak, atau biaya operasional lainnya. Uang keluar dapat berupa sejumlah uang yang digunakan untuk melakukan investasi baik yang berkaitan dengan bidang usaha maupun tidak. 
Dikarenakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar ini akan terus menerus terjadi sepanjang perusahaan beroperasi, maka pihak manajemen perlu mengaturnya. Hal-hal yang perlu diatur misalnya agar jumlah yang masuk selalu lebih besar daripada uang keluar. Dengan demikian, keseimbangan cash flow perusahaan dapat terjamin.
Uang kas janganlah terlalu kecil ataupun terlalu besar daripada pengeluaran kas yang dibutuhkan. Apabila jumlah kas terlalu kecil akan berbahaya bagi perusahaan, karena akan mengakibatkan hambatan bagi pengeluaran untuk berbagai pembayaran perusahaan. DAmpak kekurangan kas ini cukup besar, misalnya menyangkut kepercayaan pelanggan kepada kita, apabila perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya. Kemudian dampak lain kemungkinan biaya-biaya yang sudah menjadi beban perusahaan. Kekurangan kas dapat juga menghambat operasi perusahaan karena tidak mampu mmbeli bahan baku atau membayar gaji pegawai.
Sebaliknya apabila uang kas terlalu besar, daripada pengeluaran kas yang dibutuhkan juga kurang baik. Artinya, kemungkinan ada uang menganggur alias tidak memberikan penghasilan kepada perusahaan. Jadi, arus kas perlu diatur atau dikelola sedemikian rupa agar uang kas jangan terlalu kecil dan jangan pula terlalu berlebihan. 
Sementara itu pengertian idle cash atau uang menganggur adalah sejumlah dana yang tidak atau belum dimanfaatkan. Tentunya manajer perusahaan harus mampu untuk memanfaatkan dana yang menganggur untuk diinvestasikan ke berbagai investasi yang dianggap menguntungkan. 
Kebutuhan kas perlu direncanakan sebaik mungkin , baik kas keluar dan kas masuk . Kebutuhan kas ini perlu dibuatkan secara detail dalam anggaran kas. Hal-hal yang menjadi pokok perhatian di dalam penyusunan anggaran kas, adalah harus memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1.      Penerimaan kas
2.      Pengeluaran kas
3.      Perubahan kas bersih dalam periode bersangkutan
4.      Kebutuhan kas baru

ARTI PENTING KAS
Berikut pendapat beberapa ahli yang mengemukakan tentang arti nilai penting kas atau yang berhubungan dengan kas yakni:
§   J. Fred Weston mengatakan bahwa fungsi manajemen kas adalah analisis invetasi dalam kas dan surat berharga, tingkat efisiensi pengumpulan kas,  dan system pembayaran.
Pengertian ini lebih menekankan pentingnya perencanaan kas yang sistematis terutama yang berkaitan dengan pengembangan jumlah uang, sehingga menjadi lebih bernilai. Kemudian perencanaan lebih menekankan kepada sasaran pengumpulan dan penggunaan uang kas yang lebih efisien, sehingga penggunaan uang kas yang tidak perlu dapat diminimalkan.  
§   John Maynard Keynes mengatakan ada tiga alasan untuk menyimpan uang kas yaitu:
1.      Motif transaksi
Motif transaksi artinya uang kas digunakan untuk melakukan pembelian dan pembayaran., seperti pembelian barang atau jasa, pembayaran gaji, upah utang dan pembayaran lainnya. 
2.      Motif spekulasi
Motif spekulasi, artinya uang kas digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul diwaktu yang akandatang, seperti turunnya harga bahan baku secara tiba-tiba akan menguntungkan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan akan memiliki kesempatan untuk membeli dengan uang kas yang dimilikinya dan menjualnya pada saat harganya naik.
3.      Motif berjaga-jaga
Motif berjaga-jaga, artinya uang kas digunakan untk berjaga-jaga sewaktu dibutuhkan untuk keperluan yang tidak terduga. Misalnya pada saat mengalami kerugian tertentu dan harus menutupi kerugian tersebut sesegera mungkin.
Pengertian diatas lebih diarahkan alasan mengapa perlu memegang atau menyimpan uang kas. Artinya ada alasan tertentu seseorang atau perusahaan untuk menahan uang kas, sesuai dengan tujuan atau alasan masing-masing. 

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA KAS
Berubahnya kas yang terjadi dalam suatu periode maka berubah pula jumlah kas dari waktu ke waktu. Perubahan ini dimulai dari adanya perolehan kas dari berbagai sumber yang dimilliki. Kemudian perubahan juga terjadi dalam penggunaan uang kas untuk berbagai kegiatan perusahaan. Perubahan ini terkadang menyebabkan terjadinya kekurangan uang kas, sehingga perusahaan harus segera mencari tambahan kas untuk menutupi kekurangan tersebut. Begitu pula bila terjadi kelebihan uang kas,  sehingga pihak manajemen harus segera menggunakannya secara optimal agar tidak ada kas yang menganggur. 
Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang memengaruhi jumlah uang kas,  yaitu: 
1.      Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa. Artinya apabila perusahaan melakukan penjualan barang, baik secara tunai maupun kredit. Bila secara tunai maka otomatis akan langsung berpengaruh terhadap kas, sedangkan apabila secara kredit atau angsuran, maka perubahan ini akan terjadi untuk beberapa saat kedepan. Perubahan tentu akan menyebabkan uang kas bertambah.
2.      Adanya pembelian barang dan jasa, artinya perusahaan membeli sejumlah barang, baik bahan baku, bahan tambahan atau barang keperluan lainnya, yang tentunya akan menyebabkan berkurangnya jumlaeh uang kas.   
3.      Adanya pembayaran biaya-biaya operasional. Dalam hal ini perusahaan mengeluarkan sejumlah biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan untu membiayai aktivitas perusahaan, seperti mambayar gaji, upah, telepon, listrik, pajak, biaya pemeliharaan yang tentunya kan mengakibatkan berkurangnya uang kas. 
4.      Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman. Artinya, jika dalam memperoleh sumber dana perusahaan melakukan pinjaman ke bank atau ke lembaga lain, maka perusahaan tentu akan membayar cicilan pinjaman tersebut, selama beberapa waktu. Hal ini tentu akan mengakibatkan berkurangnya uang kas. 
5.      Adanya pengeluaran untuk investasi. Hal ini dilakukan bila perusahaan hendak melakukan penambahan kapasitas produksi seperti pembelian mesin-mesin baru, atau pembangunan gedung atau pabrik baru. Hal lain dapat juga terjadi bila perusahaan hendak melakukan ekspansi ke bidang usaha lainnya. 
6.      Adanya penerimaan dari pendapatan, baik yang berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan maupun pendapatan yang tidak langsung. Jelas bahwa pendapatan ini akan mempengeruhi jumlah uang kas. 
7.      Adanya penerimaan dari pinjaman. Dalam hal ini perusahaan memperoleh sejumlah uang dari lembaga peminjam, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Pinjaman ini akan menambah jumlah uang kas dalam periode tertentu.
Disamping faktor-faktor yang dapat memengaruhi uang kas, berikut terdapat pula faktor-faktor yang tidak memengaruhi perubahan jumlah uang, yaitu:
1.      Adanya penghapusan dan pengurangan nilai buku dari aktiva.
2.      Penghentian penggunaan aktiva yang sudah habis umur ekonomisnya (disusut) dan tidak dapat dipakai lagi.
3.      Adanya pembebanan terhadap aktiva tetap seperti depresiasi, omortisasi san deplesi (karena biaya ini tidak memerlukan pengeluaran kas)
4.      Adanya pengakuan kerugiaan piutang dan penghapusan piutang karena sudah tidak dapat ditagih lagi.
5.      Adanya pembayaran deviden dalam bentuk saham (stock deviden).
6.      Adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva yang dimiliki.
Terhadap semua transaksi yang tidak memengaruhi kas, maka perlu dibuat jurnal penyesuaiannya. 

SUMBER PENERIMAAN KAS
Sumber penerimaan kas dapat dapat dipenuhi dari berbagai sumber yang ada. Dengan demikian untuk memilih salah satu atau lebih smber yang ada, manajemen harus menetapkan criteria tertentu, terutama yang berkaitan dengan untung ruginya menggunakan sumber penerimaan kas yang dipilih. Oleh karena itu, pihak manajemen terutama seorang manajer keuangan bertugas untuk mencari sumber kas agar kebutuhan kas segera terpenuhi.
Berikut ini beberapa sumber kas yang dapat dipenuhi di luar dari pinjaman yang disediakan kreditor yaitu:
1.      Penjualan barang secara tunai. Artinya perusahaan menjual produknya baik berupa barang maupun jasa dengan pembayaran secara tunai, sehingga menghasilkan uang kas. 
2.      Pembayaran piutang oleh pelanggan. Dalam hal ini perusahaan harus berupaya untuk mengintensifkan pembayaran piutang dari pelanggan terutama piutang yang sudah jatuh tempo, jangan sampai pelanggan menunggak, sehingga menghambat penerimaan kas. 
3.      Hasil penjualan aktiva tetap. Kondisi seperti ini jarang terjadi kecuali perusahaan sedang benar-benar mengalami kesulitan. Kalaupun terjadi biasanya aktiva tetap yang dijual diprioritaskan aktiva tetap yang kurang atau sudah tidak produktiv lagi.
4.      Penjualan saham dalam bentuk kas. Artinya perusahaan mengeluarkan saham yang belum dijual kemudian dilepas ke pemegang saham dengan syarat pembayarannya dilakukan secara tunai. 
5.      Pengeluaran surat utang jangka pendek. Dalam hal ini perusahaan yang menerbitkan surat utang jangka pendek seperti wesel yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
6.      Pengeluaran surat utang jangka panjang. Artinya perusahaan menerbitkan surat utang yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun seperti obligasi. 
7.      Penerimaan dari sewa, sumber in diperoleh perusahaan dari hasil sewa terhadap aktiva yang dimiliki kepada pihak lain dalam waktu tertentu.
8.      Penerimaan dana sumbangan. Dalam praktiknya untuk perusahaan komersial penerimaan sumbangan jarang terjadi, namun untuk usaha sosial hal seperti ini sering terjadi.
9.      Pengembalian kelebihan pajak. Artinya adanya kelebihan pembayaran pajak pada masa lalu akibat salah perhitungan dan kemudian dikembalikan ke perusahaan.
10.  Dan bentuk pengembalian lainnya.
Semua penerimaan di atas jelas akan menambah jumlah uang kas perusahaan, sehingga perlu diintensifkan pencarian kas dari sumber-sumber diatas, dan kebutuhan uang kas segera dapat terpenuhi sesuai jadwal yang telah disusun. 

PENGGUNAAN KAS
Di samping sumber penerimaan kas, pihak manajemen juga harus menginventarisasi penggunaan kas untuk keperluan yang akan datang.  Keseimbangan penerimaan dan penggunaan harus benar-benar dikelola secara baik sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Sebaiknya penggunaan kas juga harus menggunakan skala prioritas sesuai dengan rencana yang telah di susun, sekalipun harus segera terpenuhi semuanya. Berikut in hal-hal yang menyebabkan kekurangannya uang kas perusahaan, yaitu:
1.      Pembelian barang secara tunai, artinya perusahaan membeli sejumlah barang baik barang dagangan untk perusahaan dagang maupun bahan baku (bahan mentah) untuk industri dimana pembayarannya dilakukan secara tunai (cash).
2.      Pembayaran biaya seperti gaji dan upah, merupakan pengeluaran untuk kegiatan rutin operasional perusahaan terhadap karyawannya, baik secara bulanan maupun secara mingguan.
3.      Pembayaran sewa, hal ini dilakukan apabila perusahaan melakukan penyewaan baik terhadap tanah, gedung, kendaraan, mesin-mesin, atau peralatan lainnya.
4.      Pembayaran asuransi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah dana untuk perlindungan usahanya dalam bentuk premi asuransi. 
5.      Pembayaran pajak, yaitu banyak yang hrus dibayar dan merupakan kewajiban perusahaan baik pajak pokok maupun pajak-pajak lainnya yang berkaitan dengan usaha perusahaan.
6.      Pembayaran iklan atau promosi lainnya, yaitu biaya ini dikeluarkan perusahaan dalam memproduksikan produk perusahaan agar masyarakat tertarik untuk membelinya.
7.      Pembayaran persekot artinya perusahaan membayar sejumlah uang muka baik terhadap pembelian barang atau pengerjaan suatu kegiatan perusahaan.
8.      Pembayaran angsuran pinjaman (pokok +bunga), hal ini dilakukan apabila perusahaan memiliki pinjaman terhadap pihak lain, misalnya bank. Biasanya pembayaran angsuran pinjaman dilakukan setiap bulan.
9.      Pembelian surat berharga jangka pendek (wesel), dalam hal ini perusahaan membeli surat berharga yang usianya tidak lebih dari satu tahun seperti wesel atau sertifikat deposito.
10.  Pembelian surat berharga jangka panjang, dalam hal ini surat berharga yang dibeli usianya lebih dari satu tahun baik berbentuk obligasi maupun saham.
11.  Penarikan kembali saham yang beredar, artinya perusahaan membeli saham mereka yang sudah dijual untuk maksud-maksud tertentu.
12.  Pengambilan kas oleh pemilik, dalam hal ini pemlik perusahaan mengambil sejumlah uang untuk keperluan tertentu.

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
Agar manajemen lebih memahami kondisi kas perusahaan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, maka harus dibuatkan laporan sumber dan penggunaan kas. Hal ini perlu dilakukan agar aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan kas dapat diketahui. Misalnya dai mana saja uang kas diperoleh dan digunakan untuk kegiatan apa saja uang kas tersebut. Biasanya laporan kas ini dibuat untuk satu periode tertentu.
Dalam praktiknya kegunaan laporan sumber dan penggunaan kas antara lain adalah untuk :
1.      Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan terhadap sumber-sumber kas.
2.      Untuk mengetahui ada tidaknya perubahaan penggunaan kas.
3.      Untuk mengetahui sebab-sebab perubahaan kas, baik berupa sumber maupun penggunaan kas.
4.      Untuk mengetahui apakah sumber dan penggunaan kas sudah dilakukan secara efektif dan efisien.
5.      Untuk mengetahui dan meramalkan kebutuhan di masa yang akan datang.
6.      Sebagai alat untuk perencanaan kas mendatang.
7.      Sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pinjamannya.

Soal:
1.      Uang kas digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul diwaktu yang akandatang disebut
a.       Manajemen kas
b.      Motif transaksi
c.       Motif spekulasi
d.      Motif berjaga-jaga
2.      Fungsi manajemen kas adalah analisis invetasi dalam kas dan surat berharga, tingkat efisiensi pengumpulan kas, dan sistem pembayaran pengertian menurut
a.       J. Fred Weston
b.      John Maynard Keynes
c.       Suhanadji dan Waspodo TS
d.      Semua jawaban salah
3.      Idle cash adalah
a.       Suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas
b.      Sejumlah dana yang tidak atau belum dimanfaatkan
c.       Uang kas yang masuk ke perusahaan
d.      Uang yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan
4.      Beberapa faktor yang memengaruhi jumlah uang kas yaitu
a.       Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa
b.      Adanya pembayaran biaya-biaya operasional
c.       Adanya penerimaan dari pinjaman
d.      Semua jawaban benar
5.      Faktor-faktor yang tidak memengaruhi perubahan jumlah uang, kecuali
a.       Adanya pembayaran deviden dalam bentuk saham (stock deviden)
b.      Penghentian penggunaan aktiva yang sudah habis umur ekonomisnya (disusut) dan tidak dapat dipakai lagi
c.       Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman
d.      Adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva yang dimiliki

Sumber: