Bab 3
Sistem Ekonomi Indonesia
Pengertian Sistem
Sebuah
sistem pada dasarnya suatu “organisasi besar” yang menjalin sebagai subjek
(objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Perangkat
kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu
berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin subjek (objek) tadi, serta
kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi.
Keserasian hubungan antar subjek
(antar objek) termasuk bagian atau syarat sebuah sistem karena, sebagai suatu
“organisasi”, setiap sistem menpunyai tujuan tertentu. Kaidah atau norma
dimaksud bisa berupa aturan dan peraturan, baik yang tertulis maupun tidak
tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antarorang. Contohnya
aturan-aturan dalam suatu sistem kekerabatan, peraturan-peraturan dalam suatu
sistem politik atau pemrintah.
Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
Sistem
ekonomi adalah sautu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar
manusia dengan seperangkat kelembagaan, dalam suatu tatanan kehidupan.
Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga-lembaga ekonomi (formal maaupun
nonformal); cara kerja; mekanisme hubungan; hukum dan peraturan-peraturan
perekonomian; serta kaidah atau norma-norma lain.
Suatu
sistem perekonomian tidak berdiri sendiri. Ia berkaitan dengan falsafah,
pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sebagai bagian dari
suprasistem kehidupan, sistem ekonomi berkaitan erat dengan sistem-sistem
social lain yang berlangsung di dalam masyarakat.
Sistem
ekonomi di suatu Negara berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti:
1.
Sistem
pemilikan sumber daya atau factor-faktor produksi.
2.
Kekeluasaan
masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain dan menerima imbalan atas
prestasi kerjanya.
3.
Kadar
peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan, dan merencanakan kehidupan
bisnis dan perekonomian pada umumnya.
Kapitalisme dan Sosialisme
Secara garis besar, di dunia ini
pernah dikenal dua macam sistem ekomoni yang ekstrem yaitu Sistem ekonomi kapitalis dan
Sistem ekonomi sosialis.
Sistem
ekonomi kapitalis mengakui pemilikan individu atas sumber daya-sumber daya
ekonomi atau faktor-faktor produksi. Sistem
ekonomi sosialis adalah sebaliknya. Sumber daya ekonomi atau faktor
produksi diklaim sebagai milik Negara. Sistem ini lebih menekankan pada
kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian.
Dalam terminologi teori mikroekonomi,
sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem ekonomi yang menyadarkan diri
sepenuhnya pda mekanisme pasar, prinsip laissez
faire (persaingan bebas), menyakini kemampuan “the invisible hand” dalam menuju efisiensi ekonomi. Sedangkan
sistem ekonomi sosialis, sudah barang tentu, adalah sebaliknya.
Persaingan Terkendali
Persaingan terkendali adalah dengan
terlebih dahulu menelaah keadaan dan perkembangan perekonomian kita berdasarkan
ketiga butir sudut tinjauan tadi, berdasarkan hukum, perilaku, norma, dan etika
yang berlaku atau dianut oleh masyarakat dalam berekonomi, serta berdasarkan
tinjauan pengalaman kronologis.
Kadar
Kapitalisme dan Sosialisme
Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme
terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Pertama adalah dengan pendekatan factual struktural yakni menalaah peranan pemerintah atau Negara
dalam struktur perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah yakni dengan menelusuri bagaimana perekonomian
bangsa di organisasikan dari waktu ke waktu.
Untuk mengukur kadar keterlibatan
pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan faktual-struktural dapat di
gunakan Kesamaan Agregat Keynesian yang berumuskan Y= C+I+G(X-M). Variable C melambangkan pengeluaran konsumsi.
Variable I melambangkan pengeluaran investasi perusahaan-perusahaan. Sektor
pemerintah di wakili oleh variable G yang melambangkan pengeluaran konsumsi
pemerintah. Adapun X dan M masing-masing melambangkan ekspor dan impor,
mawakili sektor perdagangan luar negeri.